LOWRIDER, SI MINI YANG MODIS

Tim Peliput : Farma Dinata – Joni Suryadi – Hengki Wirramada
Narator : Arni Gusmiarni
Editor : Bagus Andriansari
Tayang : Rabu, 27 Agustus 2008, Pukul 12.30 WIB 
indosiar.com, Jakarta - Belakangan trend naik sepeda bukan cuma untuk olahraga yang menyehatkan, tapi sudah bergeser menjadi arena bergaya. Tidak percaya ? Coba deh kita lihat yang ini.
Ini dia yang namanya Lowrider, sebutan bagi sepeda hasil modifikasi. Istilah Lowrider muncul sebab pengendarai sepeda ini duduk di sadel yang lebih rendah dibanding sepeda lain alias ceper, sedangkan bentuknya terserah si pemilik mau dibikin gimana.
Konon nih sepeda Lowrider pertamakali muncul di Amerika disekitar tahun 60 an pada saat mobil ceper lagi jadi trend dikalangan anak mudanya. Tapi karena tidak semua punya mobil akhirnya muncul ide modifikasi sepeda, seperti layaknya mobil ceper.
Malah bukan hanya ketinggiannya dipendekin bagian lain sepeda juga di dandanin, karena bentuknya yang unik sepeda ceper pun akhirnya jadi trend tersendiri yang meluas ke mancanegara termasuk Indonesia. Bisa dibilang sejak sekitar tahun 2005 komunitas pencinta sepeda unik ini mulai menjamur ke tanah air.
Di Jabodetabek misalnya cukup banyak berdiri komunitas sepeda Lowrider. Pada Minggu ke 4 setiap bulan biasanya suka pada ngumpul tuh di Gelora Bung Soekarno, Senayan, Jakarta. Jumlahnya bisa mencapai belasan komunitas. Seperti komunitas Sunset Lowrider yang lebih suka bersepeda malam hari karena kebanyakan anggotanya meski kerja saat siang dan biasanya mereka ngumpul untuk satu tujuan yaitu ngeceng.
Sepeda kayak gini memang dirancang khusus buat jalan nyantai diatas aspal rata. Lewat dijalan agak nanjak aja ngayunnya bisa setengah mati, makanya bisa dibilang ini buat gaya-gayaan aja mencurahkan imajinasi bersepeda.
Secara umum sepeda Lowrider punya bentuk melengkung yang biasa disebut busur atau rainbow pada bagian tengah sasisnya. Terus ada juga yang disebut sepeda cewek ditandai dengan bentuk sasisnya landai melengkung kebawah.
Walau terlihat sederhana penghobi Lowrider harus siap merogoh kocek, paling tidak harus siap dana minimal 1,5 juta rupiah tapi tenang bisa dicicil kok.
Namanya juga hobby ya, berapa pun bakal diusahainlah pastinya, apalagi bagi yang punya jiwa seni. Wuah… cocok banget kalau punya mobil Lowrider ! Tapi toh ada meski jadi keprihatinan pada penggemar Lowrider yang umumnya dikeluhkan juga sama mereka yang punya hobby bersepeda.
Iya ya kalau perginya naik sepeda gini terus parkirnya gimana ya ? Padahal selain mengurangi polusi udara keberadaan komunitas macam gini juga ikut menggerakkan roda industri kreatif yang sekarang banyak digalang kalangan muda. Seperti yang satu ini sebuah tempat modifikasi sepeda Lowrider dikawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Sebagai penggemar Lowrider pastinya paham banget apa yang jadi kebutuhan untuk memuaskan hobby mendandani sepeda bergaya unik itu. Berbekal pengalaman dan pengetahuan Abdul Latief, yang memang cinta berat sama si Lowrider ini akhirnya membuka bengkel modifikasi 34 Garase di garasi rumahnya bersama sejumlah temannya sesama penggila Lowrider.
Bahkan Abdul Latief yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai kantoran sampai rela berhenti kerja demi menfokuskan diri pada bisnis barunya ini yang dianggap lebih menjanjikan. Nah .. nah dari hobby jadi bisnis ! Pastinya menjalaninya juga lebih enjoy kan ? Daripada pusing mikirin harga BBM mendingan kayak gitu deh. Produktif dan hitung – hitung menciptakan lapangan pekerjaan. (Dv/Sup).

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply